Jumat, 11 Maret 2011

Selera Pasar Adalah Raja, BenarKah Itu???

Dalam sebuah wawancara televisi berkaitan kontroversi Luna Maya vs Infotainment, pejabat Dewan Pers Leo Batubara mengatakan "masyarakat butuh infotainment" . Sekitar 10 juta orang, katanya, menonton infotainment setiap harinya

Darimana angka 10 juta orang itu ? jawabannya tdk sulit "angka rating" yang selalu dikejar para pengelola televisi. Dengan alasan demi melayani kehendak publik, seolah mereka berlomba menyediakan acara infotainment (gosip, berita sensasi tokoh publik, reality show dll). Dengan dalih seperti itu, pengelola televisi ingin mengatakan bahwa mereka telah bertindak mulia menunaikan salah satu fungsinya, yakni melayani publik, melayani selera pemirsa.

Benarkah berita-berita (murahan/ghibah) tsb dibutuhkan. Sebuah produk biasanya dibutuhkan oleh masyarakat itu karena ada dan dibutuhkan (seperti beras, air, gula dll) atau dikonsumsi karena disediakan.
Termasuk yang manakah infotainment ?

Kita sepakat, itu termasuk jenis yang kedua, kehadirannya dikonsumsi masyarrakat karena disediakan oleh industri. jadi benarkah infotainment dibutuhkan ? atau itu hanyalah "ilusi pasar" atau "selera pasar" yang disetting para industriawan hiburan.

Logikanya dengan memperbanyak acara infotainment, berita sensasi kriminal, dan reality-show, pengelola televisi membentuk "selera masyarakat", atau "selera pasar". Melalui lingkaran pengaruh-saling- mempengaruhi, makin banyak acara seperti itu makin banyak ditonton. Dan makin banyak penonton, makin banyak pula acara serupa diproduksi.

Dengan memakai logika sama, makin banyak acara seperti itu disajikan, makin banyak iklan. Sebab, rating berkaitan langsung dengan iklan: pendapatan langsung televisi, nyawa televisi. Dan dengan banyak iklan, pengelola televisi memperoleh dorongan untuk menciptakan acara seperti itu. Dan seterusnya, dan seterusnya

Iklan-iklan dari permen, kripik, vitamin, makanan suplemen, susu formula, atau produk-produk kesehatan, kebugaran dan kecantikan pada dasarnya juga sama dengan gosip infotainment dan berita sensasi. Semua itu dikonsumsi karena tersedia dan dipromosikan secara besar-besaran.
Produsen menciptakan pasar, menciptakan kebutuhan semu, dengan menggelontor produk ke pasar dan mempromosikannya besar-besaran melalui iklan.

Jadi, pertanyaannya kembali ke soal awal, benarkah infotainment dibutuhkan masyarakat ? atau malah masyarakat yang disetting sedemikian rupa oleh industriawan ? Dan, dimana atau sejauhmanakah letak tugas industri televisi dalam mendidik publik dijalankan ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar